Viktor Axelsen menyebut persaingan tunggal putra di Olimpiade Paris 2024 bakal berjalan kompetitif dan kuat. Untuk itu, ia bakal lebih berusaha untuk mempersiapkan diri.

Viktor Axelsen menempati peringkat pertama ranking kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Bersamanya, ada Anders Antosen yang juga lolos dari Denmark.

Selain itu, ada Shi Yu Qi (China), Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia), Kunlavut Vitidsarn (Thailand), Prannoy H.S (India), Lee Zii Jia (Malaysia), Kenta Nishimoto (Jepang), Loh Ken Yew (Singapura), Lakshya Sen (India), Chou Tien Chen (Taiwan), Lee Cheuk Yiu (Hong Kong), dan Toma Junior Popov (Prancis), serta beberapa atlet lainnya.

Dari jumlah itu, beberapa di antaranya dipastikan menjadi pesaing terberat pebulutangkis asal Denmark tersebut. Namun, meski menempati peringkat pertama dan berstatus juara bertahan, tak menjadikan Viktor Axelsen jemawa.

Ia menilai siapapun berpeluang menjadi juara tinggal siapa yang paling siap saat Olimpiade Juli mendatang.

“Saya benar-benar tidak bisa memprediksi siapa yang juara di Olimpiade tapi saya akan berusaha yang terbaik mempersiapkan diri,” kata Viktor kepada pewarta di Istora GBK, Selasa (4/6/2024).

“Menurut saya tunggal putra sangat kompetitif dan kuat. Saya sudah tak sabar main di Olimpiade,” lanjutnya.

Viktor Axelsen sendiri tengah dalam kondisi yang tidak oke satu bulan menjelang Olimpiade Paris. Ia mengalami cedera angkle pada saat main di Singapore Open, pekan lalu.

Kondisi itu pula yang membuat dirinya harus absen di Indonesia Open, ajang Super 1000.

“Ankle saya cedera saat main di Singapore Open yang membuat saya tak bisa main di babak semifinal,” ungkap Viktor menyoal kondisinya.

“Saya sudah berusaha melakukan semua cara agar bisa main di sini karena saya selalu suka main di Indonesia. Saya sudah tiga kali juara di sini.”

“Jadi sungguh disayangkan sekali kondisi saya tidak siap atau tidak memungkinkan untuk bermain. Tapi saya akan kembali lebih kuat,” harap juara dunia 2017 Glasgow itu.

(mcy/aff)