Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mesti absen di tiga turnamen BWF yang menjadi ajang perebutan poin Olimpiade 2024: Korea Open, Japan Open, dan Australia Open pada Juli 2023.
Seperti diberitakan sebelumnya Marcus dijadwalkan akan kembali naik meja operasi untuk menyembuhkan kaki kanannya yang tumbuh tulang kecil. Dengan operasi itu Marcus setidaknya akan menepi selama beberapa bulan.
Padahal sebelumnya, the Minions, julukan Kevin/Marcus, juga sudah absen di Indonesia Open 2023. Namun, kini mereka juga harus merelakan tiga turnamen lainnya yang levelnya cukup tinggi yaitu super 500 dan 750.
Baca juga: Marcus Operasi Lagi, Minions Absen di 3 Turnamen |
Situasi ini tentu bakal memperburuk peringkat dunia Kevin/Marcus sekaligus memperkecil peluang mereka dalam bersaing dalam road to Olimpiade Paris 2024. Saat ini, juara All England 2017 dan 2018 itu berada di peringkat ke-16 dunia.
Bagaimana pun, perhitungan poin sudah dimulai sejak Piala Sudirman 2023 Mei lalu. Sementara Kevin/Marcus tercatat baru tiga kali main di turnamen individu, itu pun dengan hasil yang bisa dibilang belum maksimal. Di Malaysia Masters, Kevin/Marcus terhenti di babak kedua, lalu mencapai semifinalis Thailand Open, dan kandas babak kedua di Singapore Open.
Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi tak mau berandai-andai soal kans Kevin/Marcus menuju Olimpiade Paris 2024. Namun, Herry menegaskan Kevin Sanjaya sepenuhnya memahami kondisi Marcus Fernaldi Gideon.
Baca juga: Daftar Pebulutangkis Merah Putih di Indonesia Open 2023, Minions Mundur |
Jika menilik pengalaman saat Marcus menjalani operasi kaki kirinya, yang juga tumbuh tulang kecil. Ia membutuhkan waktu pemulihan beberapa bulan. Ia terakhir kali main di All England 16-20 Maret 2022, kemudian mulai tampil lagi di Indonesia Masters 7-12 Juni. Itu pun belum dalam kondisi pulih 100 persen.
“Ya, lihat saja operasinya keburunya seperti apa. Saya tak bisa bilang, oh masih bisa, oh enggak bisa,” kata pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi kepada detikSport, Sabtu (24/6/2023).
“Lihat saja pemulihan berapa lama? Nanti kalau cepat atau lambat, baru saya bisa bilang, oh keburu, oh enggak. Kan lihat situasi dan kondisi terakhirnya seperti apa? Sedangkan hitungan poin itu kan tetap berjalan,” ujarnya.
Herry juga menegaskan sikap profesional Kevin yang menurutnya menerima kondisi tandemnya itu.”Ya sudah pasti terima. Bagaimana memang keadaannya begitu mau diapain. Ya, Kevin juga mengerti lah, (Marcus) jalannya saja sudah pincang, bagaimana tak ngerti, pasti mengerti lah,” ucap pelatih berusia 60 tahun ini.