Komite Olimpiade Indonesia (KOI) secara resmi meluncurkan Akademi Olimpiade Nasional Indonesia atau National Olympic Academy of Indonesia (NOA Indonesia). Akademi ini akan menjalankan misi edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai nilai-nilai Olimpiade atau Olympic Values.
Peluncuran dilakukan di Kantor KOI, Sudirman, pada Senin (18/9/2023), oleh Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari. Okto didampingi Rafiq Hakim Radinal sebagai Director NOA of Indonesia serta Director NOA of Malaysia Nicholas Chan.
“NOA ini merupakan salah satu dari manifestasi saya pada saat saya maju kembali jadi calon Ketum KOI. Saya berterima kasih kepada Rafiq dan Chan yang memberikan dukungan penuh dan komitmen untuk menjalankan NOA ini,” kata Okto dalam jumpa persnya.
“Sebab, ini tak mudah, karena ini produk baru dan ini akan jadi tools utama kami dalam sosialisasikan nilai olympianism kepada masyarakat Indonesia. Pemahaman terhadap olympianism itu sangat luas, tapi utamanya untuk menggugah lebih banyak lagi masyarakat Indonesia dalam menghargai proses,” ujarnya.
Baca juga: Jelang Asian Games 2023, Tim Indonesia Launching Jersey Baru |
“Jadi bukan hanya hasil dan tujuan utama kami adalah untuk mengibarkan bendera Merah-Putih setinggi-tingginya dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya sebanyak mungkin,” lanjutnya.
NOA Indonesia akan berafiliasi dengan NOC Indonesia. Mereka memeiliki peran khusus dalam mengedukasi generasi muda baik itu atlet, siswa, atau mahasiswa mengenai nilai-nilai Olimpiade.
NOA juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari International Olympic Academy (IOA). Keberadaannya membawa misi peran dari IOA yaitu menjaga Gerakan Olimpiade (Olympic Movement) melalui pilar edukasi.
Dalam menjalankan edukasi tersebut, NOA memiliki program tahunan. Sebagai contoh Olympic Talk Series, menggelar sertifikasi coaching clinic terkait Olympic Values, mengadakan aktivasi interaktif Olympism di Hari Olimpiade, hingga menawarkan beasiswa berupa Olympic Studies serta pertukaran ilmu di NOA negara lain hingga IOA Session.
Baca juga: Misi Diananda Choirunissa Bendung Korea Selatan di Asian Games 2023 |
Adapun penerima manfaat dari NOA ini utamanya adalah cabor (atlet dan tim pendukung seperti pelatih, manajer, dokter dan lainnya), mahasiswa generasi muda Indonesia pada umumnya, serta masyarakat yang diharapkan dapat menyebarkan semangat Olympism di Tanah Air lebih luas lagi.
“Ini sifatnya akademi. Sehingga NOA juga memerlukan peran Kemendikbud, Untuk menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia yang mau terlibat dalam proses pembinaan prestasi dan perjuangan. Meskipun mitra kita adalah Kemenpora, tapi dalam hal ini peran besar ada di Kemendikbud,” kata Okto.
Hal serupa juga dipertegas Rafiq. Menurutnya, NOA memiliki program yang cukup luas, tidak hanya dari pendidikan usia dini tapi juga di tingkat universitas.
“Target jangka pendek kami ialah kami akan bekerja sama dengan universitas dan sekolah-sekolah, kemudian kami akan menyosialisasikan edukasi ini dengan membagi tiga wilayah, Indonesia timur, Indonesia tengah, dan Indonesia barat. Jadi kami akan pilih beberapa tempat kemudian bikin seminar. Jadi secara masif kami akan menyebarkan nilai-nilai Olympic tersebut,” ujar Rafiq.
Baca juga: Dicari! Atlet untuk Cabor Padel Tenis di Indonesia |
Lihat juga Video ‘Sukses Asian Games 2018, Indonesia Menatap Olimpiade 2032’:
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/nds)