Asisten pelatih tunggal putra Harry Hartono mengakui bahwa Jonatan Christie dkk masih ada kekurangan dalam permainan di Japan Masters 2023. Untuk itu, mereka diharapkan dapat lebih konsisten lagi.
Menurunkan empat atlet di Kumamoto Masters Japan 2023 yaitu Jonatan, Anthony Sinisuka Ginting, Shesar Hiren Rhustavito, dan Chico Aura Dwi Wardoyo. Hasil terbaik sektor tunggal putra Indonesia hanya sampai babak perempatfinal melalui Jonatan.
Sementara Ginting dan Chico tersingkir di babak-babak awal. Malah Shesar tak mampu lolos ke babak utama. Harry mengatakan secara umum pemain-pemain tunggal putra bisa bermain distandar maksimal pada Kumamoto Masters Japan 2023. Mulai dari Jonatan yang kalah lawan Viktor Axelsen (Denmark), Ginting bertemu Weng Hong Yang (China), Chico berhadapan dengan Axelsen, dan Vito melawan Kento Momota (Jepang). Hanya saja, kekalahannya terjadi saat terjadi perubahan pola bermain.
“Para pemain kita harus belajar tampil lebih konsisten lagi. Dari pertandingan Jojo lawan Axelsen, pada gim pertama pola mainnya sudah masuk. Terbukti Jojo bisa menang. Pada gim kedua, Jojo juga polanya sudah benar. Cuma saat unggul 15-14 di gim kedua, Jojo agak sedikit menurun dari fokus dan cara berpikirnya. Dari cara buangan-buangan bolanya memudahkan Axelsen untuk menyerang lagi,” Harry menjelaskan melalui kutipan cepat dari PBSI, Senin (19/11/2023).
“Padahal pola yang diterapkan Jojo sejak awal adalah membatasi serangan-serangan Axelsen. Pada gim ketiga, Jojo sudah berusaha lagi seperti gim pertama dan kedua. Tetapi tidak bisa untuk lebih fokus lagi,” lanjutnya.
Baca juga: Indonesia Turunkan 15 Wakil di China Master 2023, Apri/Fadia Main |
“Sementara Ginting juga main rubber game lawan Weng Hong Yang. Dari penampilannya, juga maksimal. Terutama dalam adu reli Ginting lebih tahan. Cuma saat di gim ketiga, dari pembukaan, Ginting harus lebih jeli lagi.”
“Vito meski dua gim tetapi pertandingan cukup ketat. Di situ terlihat kualitas Vito bisa mengimbangi permainan lawan, bahkan hampir mengalahkan Momota. Sayang di poin-poin akhir itu, pembukaan Vito sedikit lengah. Satu-dua poin itu dimulai dari servis atau menerima servis, pembukaannya sangat menentukan. Pada poin-poin tua, bagaimana memegang tempo bola pertama dan kedua itu sangat penting,” tutur Harry.
“Untuk Chico yang kalah lawan Axelsesn, performanya memang harus ditingkatkan. Dari cara bermainnya dan mungkin juga rasa percaya dirinya. Yang harus ditingkatkan adalah kualitas pertahanannya agar lebih rapat biar tidak gampang mati,” ujarnya.
“Karena ketemu pemain di level atas seperti Axelsen, Chico harus memiliki pertahanan yang bagus. Kalau tidak memilik pertahanan bagus, kemungkinan besar dari cara bermainnya cenderung buru-buru,” Harry menambahkan.
Sehubungan dari hasil evaluasi yang dilakukan, Harry mengatakan, jika atlet-atletnya tetap berlatih di Kumamoto, terutama setelah mereka kalah.
“Kami melakukan evaluasi atas kekalahan itu. Kami masuk ke pola latihan berdasarkan dari evaluasi kekalahan tersebut. Juga ada tambahan latihan buat masing-masing individu. Kekurangan mereka sebenarnya tidak terlalu banyak. Tetapi ada beberapa hal yang harus mereka perhatikan dan itu begitu penting,” Harry menandaskan.
Baca juga: Kata Jonatan Christie Usai Disingkirkan Viktor Axelsen |
(mcy/cas)