Ketum PBSI Bertanggung Jawab atas Kegagalan di Asian Games 2023

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna akhirnya mengakui kegagalan bulutangkis Indonesia di Asian Games 2023 menjadi tanggung jawabnya sepenuhnya. Berikut pernyataannya.

Hal itu disampaikan Agung dalam keterangan tertulis PBSI, pada Selasa (17/10/2023). PBSI diketahui gagal mewujudkan target tiga medali emas di Asian Games dan pulang tanpa membawa satu pun medali.

Kegagalan ini menjadi yang terburuk di era kepengurusan Agung Firman Sampurna. Sebab, ini kali pertama bulutangkis Indonesia tak mempersembahkan medali bagi Indonesia sejak bulutangkis dipertandingkan di Asian Games 1962.

Saat itu, bahkan Kabid binpres PBSI Rionny Mainaky yang lebih dulu pasang badan dalam menanggapi kegagalan Fajar Alfian dkk di Asian Games 2023. Pernyataan Rionny ternyata memunculkan reaksi tajam dari warganet yang menilai pengurus PBSI tak mau bertanggung jawab.

Baca juga: Menpora Bakal Beri Punishment Bagi Cabor Gagal, Ini Respons PBSI

Kini, sepekan setelah Asian Games rampung, Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurnamemberikan komentar resminya dengan menyatakan bertanggung jawab penuh atas kegagalan ini.

Pernyataan tersebut disampaikan Agung dalam Rapat Pleno PP PBSI 2023 yang berlangsung di Ruang Serbaguna, Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Senin (16/10).

“Saya menyatakan sepenuhnya bertanggung jawab, terkait beberapa prestasi kita dalam tiga bulan belakangan ini, khususnya di Asian Games. Kita memang mengalami masalah penurunan prestasi, dan penanggung jawab terbesar adalah saya sebagai ketua umumnya,” kata Agung Firman.

Baca juga: 16 Poin Evaluasi PBSI Usai Gagal di Asian Games 2023

Tunjuk Fadil Imran Sebagai Ketua Tim Pokja Olimpiade

Dalam rapat yang dihadiri jajaran pengurus lengkap itu, juga menghasilkan keputusan strategis. Salah satunya, PBSI menunjuk Sekretaris Jenderal PBSI Mohammad Fadil Imran untuk memimpin Satuan Tugas Road To Olympics Paris 2024.

Menurut Agung, menyongsong perhelatan Olimpiade Paris 2024 yang tinggal sembilan bulan, PP PBSI harus bergerak dengan melakukan pembenahan aspek manajemen. Salah satu yang paling strategis adalah membentuk tim kelompok kerja dan satuan tugas menuju Road to Olympics Paris 2024.

Menurut Agung, mempertahankan tradisi merebut medali emas Olimpiade Paris 2024 harus dijaga. Seluruh daya dan upaya, semuanya akan dicurahkan untuk meraih sukses di Paris tahun depan.

Mengingat pada bulan April 2024 proses pengumpulan poin menuju Olimpiade Paris akan berakhir, sehingga perlu segera ditunjuk ketua kelompok kerja dan satuan tugas (Pokja dan Satgas) menuju Road to Olympics Paris 2024. Hadirnya pokja dan satgas ini semata-mata agar tim bulutangkis Indonesia makin fokus, lebih serius, dan siap berjuang habis-habisan untuk mersih sukses di Olimpiade Paris.

“Berkaitan dengan itu, PP PBSI menunjuk Sekjen PP PBSI, Mohammad Fadil Imran sebagai Ketua Kelompok Kerja dan Satuan Tugas Road To Olympics Paris 2024,” kata Agung.

Baca juga: Cara Anthony Ginting Balikin Motivasi Usai Gagal di Asian Games 2023

Rapat pleno pun sepakat dengan penunjukkan Fadil Imran sebagai Ketua Kelompok Kerja dan Satuan Tugas Road To Olympics Paris 2024 tersebut.

“Kami seluruh pengurus PBSI yang hadir dalam rapat pleno telah sepakat menunjuk dan mengangkat Sekjen PBSI M. Fadil Imran sebagai Ketua Pokja dan Satgas Road to Olympics Paris 2024 yang akan memimpin, menampung berbagai aspirasi dan operasional yang bertindak untuk dan atas nama PBSI dalam rangka kesiapan menghadapi Olimpiade,” tegas Agung.

(mcy/aff)

Related Posts

Hak Cipta © 2024 Ngalimpuro. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.